Ribuan massa yang melakukan aksi demonstrasi di kompleks Senayan hari ini (23/2) akhirnya memutuskan untuk menutup kantor PSSI sebagai wujud rasa kekecewaan mereka yang sudah memuncak.
Seperti sudah diberitakan sebelumnya, hari ini ribuan massa melanjutkan aksi yang sudah berlangsung kemarin untuk menuntut dilakukannya revolusi di tubuh federasi sepak bola Indonesia itu.
Tak hanya menutup kantor PSSI yang hari ini terlihat sepi, mereka juga membentangkan spanduk raksasa berwarna hitam yang menutupi sebagian besar kantor depan PSSI, bertuliskan 'Revolusi PSSI Harga Mati'.
Selain itu para suporter juga mengusung replika kuburan bertuliskan 'Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un. Telah Meninggal Dengan Tenang - PSSI. Lahir 19 April 1930. Wafat 23 Februari 2011'.
Pada replika kuburan tersebut juga dipasang foto Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid yang dihiasi dengan beberapa uang palsu.
Tak hanya Nurdin, petinggi PSSI lain seperti Nugraha Besoes dan Andi Darussalam Tabussala juga dipasang dalam replika keranda yang diusung para demonstran.
Selain itu perwakilan dari The Jak Mania juga mengumumkan pernyataan sikap mereka, yakni:
1. Kami The Jak Mania menyatakan tidak mengakui Nurdin Halid sebagai ketua umum pssi dan kami nyatakan demisioner.
2. Kami The Jak Mania menyatakan keputusan komisi pemilihan ketua umum PSSI yang menjegal calon lain adalah pengkhianatan moralitas dan hukum.
3. Kami The Jak Mania menyatakan menolak Nurdin Halid sebagai calon ketua umum PSSI periode 2011-2015.
4. Kami The Jak Mania menyatakan memindahkan lokasi kongres PSSI di Jakarta agar bisa diakses masyarakat luas.
5. Kami The Jak Mania menyatakan agar pemerintah mengambil langkah2 tegas kepada PSSI.
Ribuan massa masih berusaha bergerak mendekati kantor PSSI, namun langkah mereka ditahan oleh pihak kepolisian yang melakukan pengamanan, meski aparat mengijinkan beberapa demonstran menutup kantor PSSI. (bola/den/row)