Info Tim
Berdiri: 1919
Alamat: L'Antiga Senda de Senet, 11 Spain
Telepon: (+34) 96 337 26 26 -
Surat Elektronik: prensa@valenciacf.es
Laman Resmi: http://www.valenciacf.es
Ketua: Manuel Llorente
Direktur: Braulio Vázquez
Stadion: Mestalla
Sejarah Singkat
Sebuah ide membentuk klub sepakbola tercetus begitu saja pada sebuah pertemuan di Torino Bar, 1919. Presiden pertama Valencia Football Club, Octavio Augusto Milego, terpilih setelah melakukan undian lempar koin untuk menentukan antara dirinya atau Gonzalo Medina Pernas yang memimpin klub baru tersebut. Pernas akhirnya memangku jabatan di departemen konstituen. Partai pertama klub dimainkan di Castellon, 21 Mei 1919, ketika Valencia ditaklukkan tuan rumah Valencian Gimnastico, 1-0.
Desember 1919, Valencia memiliki stadion pertama, Algiros, yang dipakai hingga empat tahun kemudian. Sejak 1923 hingga kini, Valencia menggunakan stadion Mestalla. Sedikit demi sedikit klub pun berkembang. Setelah menjadi juara regional yang membuat mereka berhak mengikuti Copa del Rey pada tahun yang sama, Valencia mulai berlaga di Divisi Segunda. Tiga musim berkiprah, Valencia meraih promosi ke Primera Liga. Pasca-Perang Saudara, Valencia memasuki periode keemasan ketika presiden Luis Casanova memimpin klub menggaet tiga gelar liga dan dua Piala.
Sepakbola Valencia terus diperhitungkan di tengah periode Real Madrid dengan Alfredo di Stefano dan Barcelona dengan Ladislao Kubala. Jika dua klub top Spanyol itu memiliki dua bintang tersebut, Valencia memiliki Antonio Puchades, yang menjadi pemain kunci bagi klub hingga pensiun. Beberapa kali Valencia mampu bersaing dengan Madrid ataupun Barcelona di liga maupun Copa del Rey. Titik puncak Valencia terjadi pula pada 1970-an ketika klub mendatangkan Di Stefano sebagai pelatih. Musim pertama Di Stefano dilalui dengan sukses, ketika secara dramatis Los Ches menjuarai liga pada pekan terakhir dengan selisih poin ketat dari Barcelona dan Atletico Madrid.
Ada pula titik nadir. Masalah ekonomi yang menghantam klub musim 1982/83 membuat Valencia nyaris terhempas ke divisi Segunda. Kalau saja tidak tertolong hasil-hasil pertandingan lain pada pekan terakhir, Valencia langsung turun kasta musim itu. Namun, masalah menggunung dan beberapa pemain mulai tidak mendapatkan gaji. Musim 1985/86, degradasi pun menghampiri Valencia saat kompetisi masih menyisakan empat pekan. Sejarah seperti berulang. Setelah sukses menjuarai La Liga musim 2001/02 dan 2003/04, Valencia kembali menghadapi masalah finansial. Akankah akhir cerita sama seperti dua dasawarsa silam?
Sebuah ide membentuk klub sepakbola tercetus begitu saja pada sebuah pertemuan di Torino Bar, 1919. Presiden pertama Valencia Football Club, Octavio Augusto Milego, terpilih setelah melakukan undian lempar koin untuk menentukan antara dirinya atau Gonzalo Medina Pernas yang memimpin klub baru tersebut. Pernas akhirnya memangku jabatan di departemen konstituen. Partai pertama klub dimainkan di Castellon, 21 Mei 1919, ketika Valencia ditaklukkan tuan rumah Valencian Gimnastico, 1-0.
Desember 1919, Valencia memiliki stadion pertama, Algiros, yang dipakai hingga empat tahun kemudian. Sejak 1923 hingga kini, Valencia menggunakan stadion Mestalla. Sedikit demi sedikit klub pun berkembang. Setelah menjadi juara regional yang membuat mereka berhak mengikuti Copa del Rey pada tahun yang sama, Valencia mulai berlaga di Divisi Segunda. Tiga musim berkiprah, Valencia meraih promosi ke Primera Liga. Pasca-Perang Saudara, Valencia memasuki periode keemasan ketika presiden Luis Casanova memimpin klub menggaet tiga gelar liga dan dua Piala.
Sepakbola Valencia terus diperhitungkan di tengah periode Real Madrid dengan Alfredo di Stefano dan Barcelona dengan Ladislao Kubala. Jika dua klub top Spanyol itu memiliki dua bintang tersebut, Valencia memiliki Antonio Puchades, yang menjadi pemain kunci bagi klub hingga pensiun. Beberapa kali Valencia mampu bersaing dengan Madrid ataupun Barcelona di liga maupun Copa del Rey. Titik puncak Valencia terjadi pula pada 1970-an ketika klub mendatangkan Di Stefano sebagai pelatih. Musim pertama Di Stefano dilalui dengan sukses, ketika secara dramatis Los Ches menjuarai liga pada pekan terakhir dengan selisih poin ketat dari Barcelona dan Atletico Madrid.
Ada pula titik nadir. Masalah ekonomi yang menghantam klub musim 1982/83 membuat Valencia nyaris terhempas ke divisi Segunda. Kalau saja tidak tertolong hasil-hasil pertandingan lain pada pekan terakhir, Valencia langsung turun kasta musim itu. Namun, masalah menggunung dan beberapa pemain mulai tidak mendapatkan gaji. Musim 1985/86, degradasi pun menghampiri Valencia saat kompetisi masih menyisakan empat pekan. Sejarah seperti berulang. Setelah sukses menjuarai La Liga musim 2001/02 dan 2003/04, Valencia kembali menghadapi masalah finansial. Akankah akhir cerita sama seperti dua dasawarsa silam?
Catatan Prestasi
1 kali juara Piala Winners (1979/80)
3 kali juara Piala UEFA (1961/62, 1962/63, 2003/04)
2 kali juara Piala Super Eropa (1980, 2004)
6 kali juara Primera Liga (1941/42, 1943/44, 1946/47, 1970/71, 2001/02, 2003/04)
7 kali juara Copa del Rey (1940/41, 1948/49, 1953/54, 1966/67, 1978/79, 1998/99, 2007/08)
2 kali juara Piala Super Spanyol termasuk Copa Eva Duerte (1949, 1999)
2 kali juara Divisi Segunda (1930/31, 1986/87)
1 kali juara Piala Intertoto (1998)
3 kali juara Piala UEFA (1961/62, 1962/63, 2003/04)
2 kali juara Piala Super Eropa (1980, 2004)
6 kali juara Primera Liga (1941/42, 1943/44, 1946/47, 1970/71, 2001/02, 2003/04)
7 kali juara Copa del Rey (1940/41, 1948/49, 1953/54, 1966/67, 1978/79, 1998/99, 2007/08)
2 kali juara Piala Super Spanyol termasuk Copa Eva Duerte (1949, 1999)
2 kali juara Divisi Segunda (1930/31, 1986/87)
1 kali juara Piala Intertoto (1998)