Ketum PSSI, Djohar Arifin mengungkapkan bahwa peleburan klub-klub Indonesia Super Liga (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI) dimulai dari kota Medan.
"Hari ini pencanangan penggabungan seluruh klub LPI ke klub-klub ISL maupun Divisi Utama," ujar Djohar.
"Ini dimulai dengan bergabungnya Bintang Medan dengan PSMS. Namanya ketika mengikuti kompetisi nanti tetap PSMS Medan," tegasnya.
Ditambahkan Djohar, setelah penggabungan tersebut, klub-klub harus segera melengkapi lima syarat yang diminta oleh AFC dan FIFA.
Ada pun kelima persyaratan itu di antaranya status legal dari pemerintah, dan dana yang menjadi tanggung jawab penuh pihak konsorsium.
Persyaratan ketiga adalah infrastrukur. Artinya, Wali Kota Medan selaku Ketua Umum PSMS akan memperbaiki Stadion Teladan agar sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
Persyaratan keempat, harus melakukan pembinaan terhadap para pesepak bola muda dan terakhir terkait organisasi.
"Untuk organisasi ini wali kota telah menyatakan kesiapannya untuk membenahi organisasi dan bertanggung jawab dengan kegiatan PSMS," jelas Djohar.
Djohar pun berharap, apa yang dilakukan oleh Bintang Medan dan PSMS dapat diikuti oleh klub-klub lainnya, agar dapat mengikuti kompetisi profesional.
"Keikhlasan Bintang Medan patut kita hargai, begitu juga dengan konsorsium LPI, kami salut kepada mereka. Sebab mereka menyatakan kesiapannya untuk membantu tim-tim di Indonesia baik yang berasal dari bekas ISL maupun Divisi Utama," jelasnya.
Sementara itu, Rahudman Harahap selaku Ketua Umum PSMS mengatakan, pihaknya akan segera membentuk konsorsium untuk mengatasi pendanaan.
"Hari ini dibuat 'akad nikahnya' di depan Ketua Umum PSSI dan disaksikan langsung pihak konsorsium LPI. Ini yang pertama di Indonesia, selanjutnya akan menyusul dengan klub-klub LPI yang ada di kota-kota lainnya," ujar Rahudman.
sumber: bola.net
"Hari ini pencanangan penggabungan seluruh klub LPI ke klub-klub ISL maupun Divisi Utama," ujar Djohar.
"Ini dimulai dengan bergabungnya Bintang Medan dengan PSMS. Namanya ketika mengikuti kompetisi nanti tetap PSMS Medan," tegasnya.
Ditambahkan Djohar, setelah penggabungan tersebut, klub-klub harus segera melengkapi lima syarat yang diminta oleh AFC dan FIFA.
Ada pun kelima persyaratan itu di antaranya status legal dari pemerintah, dan dana yang menjadi tanggung jawab penuh pihak konsorsium.
Persyaratan ketiga adalah infrastrukur. Artinya, Wali Kota Medan selaku Ketua Umum PSMS akan memperbaiki Stadion Teladan agar sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
Persyaratan keempat, harus melakukan pembinaan terhadap para pesepak bola muda dan terakhir terkait organisasi.
"Untuk organisasi ini wali kota telah menyatakan kesiapannya untuk membenahi organisasi dan bertanggung jawab dengan kegiatan PSMS," jelas Djohar.
Djohar pun berharap, apa yang dilakukan oleh Bintang Medan dan PSMS dapat diikuti oleh klub-klub lainnya, agar dapat mengikuti kompetisi profesional.
"Keikhlasan Bintang Medan patut kita hargai, begitu juga dengan konsorsium LPI, kami salut kepada mereka. Sebab mereka menyatakan kesiapannya untuk membantu tim-tim di Indonesia baik yang berasal dari bekas ISL maupun Divisi Utama," jelasnya.
Sementara itu, Rahudman Harahap selaku Ketua Umum PSMS mengatakan, pihaknya akan segera membentuk konsorsium untuk mengatasi pendanaan.
"Hari ini dibuat 'akad nikahnya' di depan Ketua Umum PSSI dan disaksikan langsung pihak konsorsium LPI. Ini yang pertama di Indonesia, selanjutnya akan menyusul dengan klub-klub LPI yang ada di kota-kota lainnya," ujar Rahudman.
sumber: bola.net