Derby Manchester adalah salah satu atau mungkin telah menjadi derby terpanas di Liga Inggris. Derby Manchester adalah nama yang diberikan untuk pertandingan sepak bola antara Manchester City dan Manchester United. Seperti halnya sebuah pertandingan sepakbola besar, sikap menyombongkan diri dan saling olok-olok antara kedua pendukung sudah merupakan hal yang biasa. Persaingan kedua tim semakin meruncing di mata para manajer, pemain dan juga media seiring kebangkitan Manchester City dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelum suasana derby Manchester memanas seperti saat ini, kedua klub ternyata memiliki hubungan yang cukup manis. Keharmonisan keduanya ditandai dengan sebutan nama yang sama, yaitu memakai kata Manchester (terutama dalam komentar sepak bola), tidak seperti saat ini yang menggunakan United dan City untuk membedakan keduanya.
Tahun 1960-an kedua tim ini masih memiliki ikatan yang unik terkait peristiwa masa lalu yang menyatukan seluruh kota. Sebuah peristiwa menyedihkan di masa lalu seperti kematian 23 penambang pada tahun 1889 mendorong Ardwick FC (City) dan Newton Heath (United) memperingatinya dengan mengadakan pertandingan persahabatan untuk mengumpulkan dana bantuan.
Kecelakaan penerbangan Munich juga menjadi peristiwa penting bagi kedua klub di mana mereka harus kehilangan beberapa pemainnya di masa itu. Malah, selama Perang Dunia II, sebuah bom menghancurkan sebagian bangunan Old Trafford sehingga United harus bermain di Maine Road (markas City) untuk sementara sambil rekonstruksi berlangsung, sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi saat ini.
Keduanya memiliki rekor penonton tertinggi dalam sejarah sepakbola Inggris, City di tahun 1934 dengan 84.569 penonton dan United dengan 83.260 penonton pada tahun 1948. Ironisnya rekor United tersebut terjadi saat mereka bermain di Maine Road saat Old Trafford sedang diperbaiki. Tampaknya saat itu penduduk Manchester tidak memandang perbedaan klub dan menikmati penampilan kedua tim.
City dan United telah berhasil membuat Manchester sebagai kota sepakbola dengan pendapatan tertinggi di dunia. bagaimana tidak, secara finansial gabungan pendapatan kedua klub di tahun 2010 mencapai 410 juta Pounds (City 125 juta Pounds dan United 286 juta Pounds). Besarnya hampir mencapai seperempat pendapatan gabungan dari seluruh klub di Liga Premier yang mencapai kira-kira 2 miliar Pounds.
Derby ini juga sangat populer di luar Manchester, tercatat 8,3 juta orang menonton kemenangan City 2-1 atas United pada pertandingan semi final Carling Cup Januari 2010 lalu.
SEJARAH
Pertemuan pertama antara kedua tim terjadi pada 12 November 1881 ketika West Gorton (St. Marks), yang kemudian menjadi Manchester City FC menjamu Newton Heath, yang kemudian menjadi Manchester United FC. Permainan berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan The Heathens (United). Seorang reporter bernama Ashton menyebut derby awal itu sebagai permainan yang menyenangkan.
Pada saat itu, kedua klub tersebut hanyalah bentukan pemain-pemain muda di daerah Manchester sehingga pertandingan tersebut tidak memiliki makna khusus. Kedua klub mulai tumbuh berkembang di tahun 1880, dan pertemuan mereka di tahun 1890-an mulai disebut sebagai Derby.
Mereka menjadi tim yang dominan di daerah Manchester dengan memenangkan Piala Manchester secara bergantian, baik Newton Heath atau Ardwick keluar sebagai juara setiap tahunnya antara 1888 dan 1893. Kedua klub sama-sama menemui kegagalan untuk bergabung dengan Football League pada tahun 1891, dan baru berhasil pada tahun berikutnya. Newton Heath bergabung dengan Divisi Pertama dan Ardwick menjadi klub baru di Divisi Dua.
Pertemuan pertama City dan United di Football League terjadi di musim 1894-95, Newton Heath kembali mengalahkan Manchester City (nama Manchester City Football Club mulai dipakai tahun 1894) dengan skor 5-2 di Hyde Road (markas City). Namun, kedua tim sebelumnya telah bertemu pada musim 1891-1892 dalam pertandingan Football Alliance, pada tanggal 10 Oktober 1891, dengan kemenangan Newton Heath atas Ardwick 3-1 di depan kerumunan 4.000 penonton di North Road.
Persaingan pertama antara City dan United untuk memperebutkan tingkat tertinggi sepakbola Inggris terjadi pada bulan Desember 1906. City berhasil menang 3-0 dalam pertandingan Divisi Pertama tersebut dan berhak mendapat hadiah sebesar 1000 Pounds, angka yang sangat besar untuk waktu itu.
Sebelum Perang Dunia Kedua, banyak pendukung sepak bola di Manchester melihat pertandingan City dan United secara bergantian. Namun setelah perang, persaingan kuat berkembang dan menonton pertandingan kedua tim menjadi hal yang tidak biasa. Rupanya perang memiliki nilai positif untuk menyatukan mereka.
sumber: bola.net
Sebelum suasana derby Manchester memanas seperti saat ini, kedua klub ternyata memiliki hubungan yang cukup manis. Keharmonisan keduanya ditandai dengan sebutan nama yang sama, yaitu memakai kata Manchester (terutama dalam komentar sepak bola), tidak seperti saat ini yang menggunakan United dan City untuk membedakan keduanya.
Tahun 1960-an kedua tim ini masih memiliki ikatan yang unik terkait peristiwa masa lalu yang menyatukan seluruh kota. Sebuah peristiwa menyedihkan di masa lalu seperti kematian 23 penambang pada tahun 1889 mendorong Ardwick FC (City) dan Newton Heath (United) memperingatinya dengan mengadakan pertandingan persahabatan untuk mengumpulkan dana bantuan.
Kecelakaan penerbangan Munich juga menjadi peristiwa penting bagi kedua klub di mana mereka harus kehilangan beberapa pemainnya di masa itu. Malah, selama Perang Dunia II, sebuah bom menghancurkan sebagian bangunan Old Trafford sehingga United harus bermain di Maine Road (markas City) untuk sementara sambil rekonstruksi berlangsung, sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi saat ini.
Keduanya memiliki rekor penonton tertinggi dalam sejarah sepakbola Inggris, City di tahun 1934 dengan 84.569 penonton dan United dengan 83.260 penonton pada tahun 1948. Ironisnya rekor United tersebut terjadi saat mereka bermain di Maine Road saat Old Trafford sedang diperbaiki. Tampaknya saat itu penduduk Manchester tidak memandang perbedaan klub dan menikmati penampilan kedua tim.
City dan United telah berhasil membuat Manchester sebagai kota sepakbola dengan pendapatan tertinggi di dunia. bagaimana tidak, secara finansial gabungan pendapatan kedua klub di tahun 2010 mencapai 410 juta Pounds (City 125 juta Pounds dan United 286 juta Pounds). Besarnya hampir mencapai seperempat pendapatan gabungan dari seluruh klub di Liga Premier yang mencapai kira-kira 2 miliar Pounds.
Derby ini juga sangat populer di luar Manchester, tercatat 8,3 juta orang menonton kemenangan City 2-1 atas United pada pertandingan semi final Carling Cup Januari 2010 lalu.
SEJARAH
Pertemuan pertama antara kedua tim terjadi pada 12 November 1881 ketika West Gorton (St. Marks), yang kemudian menjadi Manchester City FC menjamu Newton Heath, yang kemudian menjadi Manchester United FC. Permainan berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan The Heathens (United). Seorang reporter bernama Ashton menyebut derby awal itu sebagai permainan yang menyenangkan.
Pada saat itu, kedua klub tersebut hanyalah bentukan pemain-pemain muda di daerah Manchester sehingga pertandingan tersebut tidak memiliki makna khusus. Kedua klub mulai tumbuh berkembang di tahun 1880, dan pertemuan mereka di tahun 1890-an mulai disebut sebagai Derby.
Mereka menjadi tim yang dominan di daerah Manchester dengan memenangkan Piala Manchester secara bergantian, baik Newton Heath atau Ardwick keluar sebagai juara setiap tahunnya antara 1888 dan 1893. Kedua klub sama-sama menemui kegagalan untuk bergabung dengan Football League pada tahun 1891, dan baru berhasil pada tahun berikutnya. Newton Heath bergabung dengan Divisi Pertama dan Ardwick menjadi klub baru di Divisi Dua.
Pertemuan pertama City dan United di Football League terjadi di musim 1894-95, Newton Heath kembali mengalahkan Manchester City (nama Manchester City Football Club mulai dipakai tahun 1894) dengan skor 5-2 di Hyde Road (markas City). Namun, kedua tim sebelumnya telah bertemu pada musim 1891-1892 dalam pertandingan Football Alliance, pada tanggal 10 Oktober 1891, dengan kemenangan Newton Heath atas Ardwick 3-1 di depan kerumunan 4.000 penonton di North Road.
Persaingan pertama antara City dan United untuk memperebutkan tingkat tertinggi sepakbola Inggris terjadi pada bulan Desember 1906. City berhasil menang 3-0 dalam pertandingan Divisi Pertama tersebut dan berhak mendapat hadiah sebesar 1000 Pounds, angka yang sangat besar untuk waktu itu.
Sebelum Perang Dunia Kedua, banyak pendukung sepak bola di Manchester melihat pertandingan City dan United secara bergantian. Namun setelah perang, persaingan kuat berkembang dan menonton pertandingan kedua tim menjadi hal yang tidak biasa. Rupanya perang memiliki nilai positif untuk menyatukan mereka.
sumber: bola.net